Kakawihan Barudak Lembang sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra Pendekatan Struktural dan Etnopedagogik
Abstract
This study aims to examine the potential of kakawihan barudak (traditional Sundanese children's songs) as teaching materials in literary appreciation learning with a structural and ethnopedagogic approach in the Lembang District. This study used a qualitative descriptive method and successfully identified 50 kakawihan that are still alive in the community's oral tradition. Of these, 20 kakawihan were analyzed in depth based on the external structure which includes diction, imagery, concrete words, and purwakanti, as well as the internal structure which includes theme, feeling, tone, and mandate. In addition, ethnopedagogic values such as pengkuh agamana, luhur elmuna, jembar budayana, and rancagé gawéna were also found in the content of the kakawihan. The results of the study indicate that kakawihan are not only aesthetically rich, but also contain character education values and local culture that are relevant for 21st-century learning. Kakawihan barudak has been proven to be able to improve 4C skills (critical thinking, creativity, collaboration, communication) and can be used as a contextual, enjoyable learning medium, and strengthen cultural identity. This study recommends the use of kakawihan in Sundanese literature learning in elementary and secondary schools to enrich local culture-based learning strategies.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi kakawihan barudak (lagu anak-anak tradisional Sunda) sebagai bahan ajar dalam pembelajaran apresiasi sastra dengan pendekatan struktural dan etnopedagogik di wilayah Kecamatan Lembang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan berhasil mengidentifikasi lima puluh kakawihan yang masih hidup dalam tradisi lisan masyarakat. Dari jumlah tersebut, dua puluh kakawihan dianalisis secara mendalam berdasarkan struktur lahir yang meliputi diksi, imaji, kata konkret, dan purwakanti, serta struktur batin yang mencakup tema, rasa, nada, dan amanat. Selain itu, nilai-nilai etnopedagogik seperti pengkuh agamana, luhur elmuna, jembar budayana, dan rancagé gawéna juga ditemukan dalam isi kakawihan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kakawihan tidak hanya kaya secara estetis, tetapi juga memuat nilai-nilai pendidikan karakter dan budaya lokal yang relevan untuk pembelajaran abad ke-21. Kakawihan barudak terbukti mampu meningkatkan keterampilan 4C (critical thinking, creativity, collaboration, communication) dan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang kontekstual, menyenangkan, serta memperkuat identitas budaya. Penelitian ini merekomendasikan pemanfaatan kakawihan dalam pembelajaran sastra Sunda di sekolah dasar dan menengah untuk memperkaya strategi pembelajaran berbasis budaya lokal.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alwasilah, C. (2009). Etnopedagogik. Bandung: PT Buku Kiblat Utama.
Anggraini, N., & Aulia, N. (2020). Analisis Struktural pada Puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia Karya Taufiq Ismail (Pendekatan Struktural). Jurnal Sasindo Unpam, 8(1), 46—59. https://doi.org/10.32493/sasindo.v8i1.45-59
Annisa, A. A., spk. (2024). Pelestarian Kaulinan Barudak Melalui Kajian Nilai-Nilai Kearifan Lokal Permainan Pérépét Jéngkol. Journal of Education Research, 5(4), 6282—6287. https://www.researchgate.net/publication/388114949_Pelestarian_Kaulinan_Barudak_melalui_Kajian_Nilai-Nilai_Kearifan_Lokal_Permainan_Perepet_Jengkol
Gloriani, Y. (2013). Kajian Nilai-Nilai Sosial dan Budaya pada Kakawihan Kaulinan Barudak Lembur serta Implementasinya dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Berbasis Multikultural. Jurnal Lokabasa, 4(2), 195—208. https://doi.org/10.17509/jlb.v4i2.3147
Harahap, A. T., & Tinambunan, J. (2023). Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 35 Pekanbaru. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Sastra, Bahasa, dan Pendidikan, 2(3), 67—78. https://journal.uir.ac.id/index.php/sajak/article/view/12863
Hidayatullah, A. (2018). Analisis Kesalahan Diksi pada Karangan Siswa Kelas IX SMP Islam Daar El-Arqam Tangerang. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 1(1), 41—50. https://doi.org/10.54125/elbanar.v1i1.12
Isnendes, C., dkk., (2010). Teori Sastra. Bandung: JPBD FPBS UPI.
Isnendes, C. R. (2018). Teori Sastra Kontemporer. Bandung: UPI Press.
Koswara, D. (2010). Sastra Sunda Modern. Bandung: JPBD FPBS UPI.
Mayakania, N. D. (2016). Penerapan Ajen Atikan untuk Anak-Anak Komunitas Hong Melalui Seni Kakawihan Kaulinan Barudak Buhun dalam Upaya Membina Kesalehan Budaya. Jurnal Sosioreligi, 14(1), 46—51. https://doi.org/10.17509/jsr.v14i1.5562
Muntazir. (2017). Struktur Fisik dan Struktur Batin pada Puisi Tuhan, Aku Cinta Padamu Karya WS Rendra. Jurnal Pesona, 3(2), 208—223. https://doi.org/10.26638/jp.448.2080
Nisa, A. K. (2020). Pola Pengembangan Isi dan Pola Pengungkapan Imaji dalam Teks Puisi Karya Siswa Kelas VIII SMP. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya, 4(1), 17—31. https://doi.org/10.17977/um022v4i12020p017
Nuryatin, A. (2018). Sastra Lisan dalam Pendidikan Karakter. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.
Nurgiyantoro. (2002). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Putri, A. A. (2022). Léksikon Budaya Sunda dina Téks Kakawihan (Ulikan Struktural jeung Étnolinguistik). Universitas Pendidikan Indonesia.
Rahmat. (2014). Analisis Struktur Puisi A. Hasjmy. Banda Aceh: PENA.
Respati, R., Merliana, A., & Afiffah, S. H. (2024). Kakawihan Kaulinan Barudak sebagai Media Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Research and Development Journal of Education, 10(1), 341—350. https://doi.org/10.21927/rdje.2024.10(1).341-350
Rohendi, D. (2021). Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda Melalui Pendidikan. Bandung: Pustaka Sunda.
Ruhaliah. (2015). Pendidikan Karakter dalam Sastra Sunda Klasik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Rulita, E. E. (2018). Rima dalam Cerita Pantun Budak Mandjor sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMA. Jurnal Lokabasa, 9(1), 33—42. https://doi.org/10.17509/jlb.v9i1.15616
Saepudin, E. (2016). Nilai-nilai Pendidikan dalam Kakawihan barudak Sunda. Bandung: Humaniora.
Septiani, E., & Sari, N. I. (2021). Analisis Unsur Intrinsik dalam Kumpulan Puisi Goresan Pena Anak Matematika. Jurnal Pujangga, 7(1), 96—114. https://doi.org/10.47313/pujangga.v7i1.1170
Sidiqin, M. A., & Ginting, S. U. (2021). Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Novel. Jurnal Serunal Bahasa Indonesia, 18, 60—64.
Sudaryat, Y. (2015). Pendekatan Etnopedagogis dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryalaya, A. (2020). Kesenian Tradisional dan Identitas Budaya Lokal. Jakarta: Pustaka Indonesia.
Suyanto. (2025). Pembelajaran Mendalam. Yogyakarta: Pusat Kurikulum dan Pembelajaran.
Tresnayani, Artawan, & Sudiana. (2022). Analisis Struktur Pembangun dan Nilai-Nilai Nasionalisme dalam Puisi Senandung Puja Anak Bangsa Karya I Komang Warsa, dkk. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia, 11(2), 155—167. https://doi.org/10.23887/jurnal_bahasa.v11i2.965
Wirawan, G. (2016). Analisis Struktural Antologi Puisi Hujan Lolos di Sela Jari Karya Yudhiswara. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(2), 39—44. https://doi.org/10.26737/jp-bsi.v1i2.89
DOI: https://doi.org/10.26499/bahasa.v7i2.1495
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Apartemen Suite Metro
Jalan Soekarno Hatta No. 698B, Kelurahan Jatisari - Kecamatan Buahbatu Bandung, Jawa Barat 40286