Posisi Bahasa Jawa Jembersebagai Alat Komunikasi pada Masyarakat Banyumasan: Tinjauan Bourdieu di Desa Jatimulyo Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

Eli Sulihtyaningrum, Aryo Subarkah Eddyono

Abstract


This research investigates the phenomenon of language competition between Megelen (a dialect of Javanese spoken in Banyumas) and Jemberan (a dialect of Javanese spoken in Jember) within the context of communication among multi-ethnic communities in the village of Jatimulyo. The aim is to understand the dominance of Jemberan Javanese and the reasons behind its usage in communication among the Banyumas community. A qualitative approach is adopted, employing Bourdieu's framework of social practice logic (agent-habitus-mode-field), with observations conducted in family settings, neighborhoods, and public spaces. Data is gathered through triangulation of sources including observations, interviews, and document reviews. Data analysis follows Miles and Huberman's qualitative analysis method (reduction, presentation, and drawing conclusions/verification). The findings indicate that Jemberan Javanese dominates as a communication tool due to its symbolic power, although Banyumas Javanese dialects are maintained as distinctions within family and neighborhood contexts. These findings support the view that Bourdieu's framework of social practice logic is dynamic and relevant for analyzing cultural phenomena such as shifts in language use.

 

Abstrak

Penelitian ini membahas fenomena persaingan bahasa antara bahasa Megelen (bahasa Jawa dialek Banyumasan) dan bahasa Jawa dialek Jember dalam konteks komunikasi masyarakat multi-etnis di desa Jatimulyo. Tujuannya adalah untuk memahami dominasi penggunaan bahasa Jawa dialek Jember dan alasan di baliknya dalam komunikasi masyarakat Banyumasan. Pendekatan kualitatif digunakan dengan mengadopsi kerangka logika praktik sosial Bourdieu (agen-habitus-moda-ranah), di mana observasi dilakukan pada ranah keluarga, rukun tetangga, dan ruang publik. Data diperoleh melalui triangulasi sumber yang melibatkan hasil observasi, wawancara, dan penelusuran dokumen. Analisis data menggunakan metode analisis kualitatif Miles dan Huberman (reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan/verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Jawa dialek Jember mendominasi sebagai alat komunikasi karena kekuatan simbolik yang dimilikinya, meskipun bahasa Jawa dialek Banyumasan tetap dipertahankan sebagai distingsi dalam ranah keluarga dan tetangga. Temuan ini mendukung pandangan bahwa kerangka logika praktik sosial Bourdieu dapat dinamis dan relevan untuk menganalisis fenomena budaya seperti perubahan dalam penggunaan bahasa.


Keywords


habitus; capital; domain; distinction; dominance

Full Text:

PDF

References


Alwasilah, A. (1993). Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Arifin, E. B. (2012). Pertumbuhan Kota Jember dan Munculnya Budaya Pendhalungan. Literasi, 2(1), 28-35.

Arka, I. (2011). Kompleksitas Pemertahanan dan Revitalisasi Bahasa Minoritas di Indonesia: Pengalaman Proyek Dokumentasi Rongga, Flores. Jurnal Masyarakat Indonesia, 37(1), 33- 53.

Badan Pengembang Bahasa dan Perbukuan. (2023). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. (2022). Kecamatan Jenggawah dalam Angka 2022. Jember: BPS Kabupaten Jember.

Bourdieu, P. (1990). The Logic of Practice. California: Stanford University Press.

https://doi.org/10.1515/9781503621749

Darmawan, I. (2018, Februari 13). Profil Desa Jatimulyo, Jember - KKN UMD SDGs 24 Universitas Jember. Retrieved from Ivan Darmawan. https://www.youtube.com/watch?v=M4k9q0t8LCk

Davis, J. (2016). Language Affiliation and EthnolinguisticIdentity in Chickasaw Language Revitalization. Language & Communication, 47(1), 100-111. https://doi.org/10.1016/j.langcom.2015.04.005

Endraswara. (2006). Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Firdaus, W. (2011). Kata-kata serapan bahasa Aceh dari bahasa Arab: Analisis morfofonemis. Sosiohumaniora, 13(2), 223.

Kaelan. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner Bidang Sosial, Budaya, Filsafat, Seni, Agama dan Humaniora. Yogyakarta: Pradigma.

Kemendikbud, P. W. (2018). Badan Bahasa Petakan 652 Bahasa Daerah di Indonesia. Retrieved from Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan : https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/07/badan-bahasa-petakan-652-bahasa-daerah-di-indonesia

Krisdinanto, N. (2014). Pierre Bourdieu, Sang Juru Damai. Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi. 2(2). 189-206.

https://doi.org/10.21070/kanal.v2i2.300

Mardhikantoro, H. B. (2012). Pergeseran Bahasa Jawa Masyarakat Samin dalam Ranah Keluarga. Litera, 11(2), 204-215.

https://doi.org/10.21831/ltr.v11i2.1062

Marnita, R. (2011). Pergeseran Bahasa dan Identitas Sosial dalam Masyarakat Minangkabau Kota: Studi Kasus Kota Padang. Masyarakat Indonesia, 37(11), 137-160. https://jmi.ipsk.lipi.go.id/index.php/jmiipsk/article/view/607

Maryaeni. (2006). Karakteristik BJ Dialek Jawa Timur. Diksi. 13(1). 56-65.

Miles, M., & Huberman, A. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.

Moleong, L. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhamad, N. (2024). Media Sosial Jadi Sumber Utama Gen Z dalam Mengakses Berita. Retrieved from Katadata Media Network: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/02/09/media-sosial-jadi-sumber-utama-gen-z-dalam-mengakses-berita

Purwanto. (2015). Refleks Fonem-Fonem Proto-Austronesia pada Bahasa Jawa Dialek Banyumas dan Tengger: Kajian Dialektologi Diakronis. Retrieved from CORE: https://core.ac.uk/download/pdf/33479622.pdf

Raihany, A. (2015). Pergeseran Penggunaan Bahasa Madura di Kalangan Anak-anak Sekolah Dasar Negeri di Desa Pangarangan, Kecamatan Kota Sumenep. Nuansa, 47-74.

Ritzer, G., & Stepnisky, J. (2013). Contemporary Sociological Theory and Its Classical Roots: the Basics. Washington D.C.: Library of Congress Cataloging in Publication Data.

Sasmita, N., & Widuatie, R. E. (2015). Laporan Akhir Hibah Bersaing Pendhalungan Bentuk Asimilasi Kultur Madura dan Jawa. Jember: Universitas Jember.

Serulingmas. (2002). Menggali Potensi eks-Karesidenan Banyumas. Jakarta: Sekretariat Seruling Mas.

Siregar, M. (2016). Teori Gadogado Pierre Felix Bourdieu. Jurnal Studi Kultural, 1(2), 79-82. https://www.neliti.com/publications/223848/teori-gado-gado-pierre-felix-bourdieu

Sudarmaningtyas, A., & Zainuddin, S. (2000). Pergeseran Identitas Budaya dalam Konteks Alih Bahasa pada Kelompok Etnik Madura di Kotatif Jember. Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Konteks Global. Universitas Jember. (pp 85-103).

Sumarsono. (2013). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyanto, B. (2015). Implementasi Kebijakan Pembinaan Bahasa Daerah di Kabupaten Jember, Situbondo dan Banyuwangi. Semiotika: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik, 18(1), 14-28. https://doi.org/10.19184/semiotika.v18i1.5110

Widyaningsih, R. (2014). Bahasa Ngapak dan Mentalitas Orang Banyumas: Tinjauan dari Perspektif Filsafat Bahasa Hans-Georg Gadamer. Jurnal Ultima Humaniora, 2(2), 186-200. https://www.researchgate.net/publication/331976186_Bahasa_Ngapak_dan_Mentalitas_Orang_Banyumas_Tinjauan_dari_Perspektif_Filsafat_Bahasa_Hans-Georg_Gadamer_RINDHA_WIDYANINGSIH

Wijana, I., & Rohmadi, M. (2013). sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.




DOI: https://doi.org/10.26499/bahasa.v6i1.958

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia is Indexed By: 

Garuda Logo Google Scholar Logo ISSN Logo Index Copernicus Logo Index Copernicus Logo

Creative Commons License

Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

@2019

Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa Sastra dan Pengajarannya (PPJBSIP)

Apartemen Suite Metro
Jalan Soekarno Hatta No. 698B, Kelurahan Jatisari - Kecamatan Buahbatu Bandung, Jawa Barat 40286

 
 
View My Stats