KAROMAH KH KHOTIB BIN ABDURRAHEM DI DESA CANGKRENG, KECAMATAN LANTENG KABUPATEN SUMENEP (Tinjauan Sastra Lisan)
Abstract
Wali adalah hamba Allah yang dikenal sebagai wali atau orang yang memiliki kemampuan khusus dalam berdakwah sebagai ekspresi keagamaan yang masih ada di masyarakat tertentu. Masyarakat memberi hormat kepada orang-orang kudus tidak hanya saat mereka hidup, tetapi juga berlanjut ketika mereka mati. Nasihat para wali dalam berdakwah diharapkan hadir bagi masyarakat karena baginya menjadi sumber pedoman da- lam hidup. KH Khotib adalah salah satunya mereka, ia disegani dan dikenal oleh masyara- kat di Desa Cangkreng dan sekitarnya, sebagai wali dan memiliki kemampuan khusus (karomah), kemampuan khusus ini memiliki pengaruh tersendiri bagi KH Khotib kegiatan dakwah di masyarakat, dari itu sesuai dengan pertanyaan pertama, Apa itu karomah KH Khotib di mata masyarakat? Kedua, bagaimana efektivitas KH. Khotib bin Abdurrahem untuk kegiatan dakwah di masyarakat Cangkreng?
Teori yang digunakan dalam menganalisis masalah ini menggunakan teori Jan Harold Brunand yang membagi tiga jenis: legenda berdasarkan pokok cerita, yaitu: legenda aga- ma, legenda alam gaib dan legenda / tempat individu. Masyarakat Muslim memiliki ban- yak jenis legenda keagamaan. Legenda agama berisi legenda dengan subjek cerita: orang- orang di masa lalu yang dianggap suci, saleh atau orang-orang yang berjuang untuk me- nyebarkan agama. Keunikan legenda ulama adalah tema dalam cerita, sebagian besar isi cerita adalah tentang kekuatan supranatural karakter di masa lalu. Dan menggunakan Teori strategi dakwah sentimental al-Bayanuni, yaitu dakwah yang menitikberatkan pada aspek hati dan menggerakkan perasaan dan pikiran mitra dakwah.Kesimpulan dari penelitian ini adalah KH Khotib menjadi wali karena ketakwaannya, kon- sistensi dan karakter. Artinya, manusia membutuhkannya ketika mengalami kesulitan, ketika dia berdoa kepada Allah dan ketika dia membutuhkan nasihat agama. Semua orang tawajjuh kepada Allah melalui dia sebagai media.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Buku
Damono, Sapardi Djoko. (2005). Pegangan Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Pusat Bahasa.
Prabasmoro, Aquarini Priyatna. (2007). Kajian Budaya Feminis: Tubuh, Sastra, dan Budaya Pop. Yogyakarta: Jalasutra
Dananjaja, James. 1986. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Grafitipers. Soelaeman, Munandar. 2009. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Grafindo Persada Untara, Wahyu. 2014. Kamus Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Indonesia Tera.
Majalah/Surat Kabar
Bachri, Sutardji Calzoum. (1998). “Jembatan”, Horison Th. XXXII/No. 6, Juni, hlm. 29.
Jakarta: Yayasan Indonesia.
Prihatmi, Th. Sri Rahayu. (1975). “Saya Ingin Bercerita agar Tidak Sumpek”. Jakarta: Kompas, Selasa 1 Juli.
Bunga Rampai/Antologi
Danandjaja, James. (2008). “Pendekatan Folklore dalam Penelitian Bahan Bahan Tradisi Lisan” dalam Pudentia (Editor). Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.
Jurnal
Firdaus, Winci. (2018). Realisasi Pronomina dalam Bahasa Mooi: Analisis Tipologi Mor- fologi, Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 7(2), 180—193. doi: https://doi.org/10.26499/rnh.v7i2.496
Arni, A. (2017). MEMBEDAH KONSEP KASYF DALAM DUNIA SUFISTIK. Jurnal
Ilmiah Ilmu Ushuluddin, 5(2), 170-177.
Arif, S., Hasib, K., Abidin, Z., & Khasanah, N. U. (2020). Epistemologi dan Teologi dalam Pemikiran al-Ghazali tentang Ilmu Kasyf. TSAQAFAH, 16(2).
Khamim, M. (2019). Mursyid Perempuan Dalam Tarekat: studi kepemim pinan perempuan dalam tarekat naqsyabandiyah Mazhariyah di Madura (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Internet
Iskandar, Eddy. (2009). “Biarkan Perang Bubat Berlanjut”.
http://serbasejarah.wordpress.com/2009/11/02/biarkan-perang-bubat-berlanjut.
Diunduh pada tanggal 4 November 2009, pukul 9.14 WIB. https://matamaduranews.com/jejak-khatib-mantu-madegan-pusaka-giri-di-pulau-garam/
DOI: https://doi.org/10.51817/jtln.v1i1.155
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Tradisi Lisan Nusantara (JTLN) is indexed at: