PESAN MORAL DALAM TRADISI LISAN NIZOM KANAK-KANAK
Abstract
Tradisi lisan Nizom Kanak-Kanak adalah nyanyian yang disampaikan pada acara turun mandi bayi yang telah lepas pusatnya. Dalam nyanyian tersebut. terkandung banyak pesan dan harapan orang tua kepada si bayi kelak setelah dewasa, serta mengandung pesan moral yang akan membentuk karakter anak dimasa yang akan datang. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pesan moral apa saja yang terdapat dalam Nizom Kanak-Kanak. Pesan moral tersebut dapat diungkapkan menggunakan lapis-lapis norma yang diungkapkan oleh Wellek dan Warren. Lapis-lapis norma yang akan dipaparkan pada analisis berikut hanya analisis dari lapis arti (units of meaning). Karena hanya lapis ini yang terdapat dalam Nizom. Dengan menggunakan metode tersebut ditemukan beberapa pesan moral dalam bentuk nilai-nilai karakter. berupa nilai religius, peduli sosial, dan toleran. Nilai-nilai kebaikan yang terdapat dalam Nizom ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi si anak untuk menjadi anak yang baik, hormat kepada yang lebih tua, sayang kepada yang lebih muda dan santun dalam berperilaku.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Achadiati. (2008). Beraksara Dalam Kelisanan. Dalam Pudentia (ed), Metodologi Kajian Tradisi Lisan (hal. 204). Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).
Bauman, Richad. (1986). Story, Ferfomance, and Event: Contextual Studies Of Oral Narative. Cambridge: Cambridge University Press.
Bouissac, Paul. (2008). Merekam Pertunjukan Tradisional: Tantangan Penggandaan Lisan. Dalam Pudentia (ed), Metodologi Kajian Tradisi Lisan (hal. 141). Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).
Djoko Pradopo, Rachmat. 1990. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Hamidy, UU. (1981). Riau Sebagai Pusat Bahasa dan Kebudataan Melayu. Pekanbaru: Buku Pustaka.
Hoed, B. H,(2008). Komunikasi Lisan Sebagai Dasar Tradisi Lisan. Dalam Pudentia (ed) Metodologi Kajian Tradisi Lisan (hal. 204). Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).
Miles, Mathew B. dan Michal A Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Motode Baru (terj. Tjetjep Rohendi Rohidi).,Jakarta: UI Press
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1993). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka
Setyawati, Edi. (1996). “Kedudukan Tradisi Lisan dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu-Ilmu Budaya” dalam Warta ATL Jurnal Pengetahuan dan Komunikasi Peneliti dan Pemerhati Tradisi Lisan. Edisi II Maret. Jakarta: ATL.
Sibarani, Robet. (2012). “Tradisi Lisan sebagai Sumber Kearifan Lokal: Sebuah Pemahaman Metodologis” dalam Prosiding Seminar Internasional Tradisi lisan VIII. Tanjung Piyang.
Wellek, Rene dan Austin Warrent. 1973. Teori Kesusasteraan, terjemahan Melani Budianta. Jakarta: Gramedia.
DOI: https://doi.org/10.51817/jtln.v1i2.195
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Tradisi Lisan Nusantara (JTLN) is indexed at: