Vitalitas Bahasa Sunda di Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap
Abstract
This study aims to determine and describe the vitality of the Sundanese language in Karangpucung District, Cilacap Regency. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The data source in this study were respondents' answers from 95 questionnaires covering ten indicators of language vitality according to the Language Development and Fostering Agency, which include: (1) intergenerational inheritance, (2) number of speakers and proportion of speakers, (3) domains of language use, (4) responses about domains and new media, (5) language and literacy teaching materials, (6) government attitudes and regulations, (7) speaker attitudes, (8) types and quality of documentation, (9) bilingualism, and (10) language contact. Language vitality is determined by calculating the index of each indicator based on the relationship between the total score of respondents' answers and the average value of respondents' answers for each indicator. The results of this study indicate that the Sundanese language in Karangpucung District, Cilacap Regency has an index of 0.595 with a declining category. Of the ten indicators, none of the indicators fall into the critical category, but none of the indicators fall into the safe category.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan vitalitas bahasa Sunda di Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini jawaban responden dari 95 angket yang meliputi sepuluh indikator vitalitas bahasa menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang meliputi: (1) pewarisan antargenerasi, (2) jumlah penutur dan proporsi penutur, (3) ranah penggunaan bahasa, (4) tanggapan tentang ranah dan media baru, (5) bahan ajar bahasa dan literasi, (6) sikap dan peraturan pemerintah, (7) sikap penutur, (8) jenis dan kualitas dokumentasi, (9) kedwibahasaan, dan (10) kontak bahasa. Vitalitas bahasa ditentukan dengan menghitung indeks setiap indikator berdasarkan hubungan antara skor total jawaban responden dengan nilai rata-rata jawaban responden setiap indikator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa Sunda di Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap memiliki indeks sebesar 0,595 dengan kategori mengalami penurunan. Dari kesepuluh indikator tersebut, tidak ada satupun indikator yang indeksnya masuk dalam kategori kritis, tetapi tidak ada pula indikator yang masuk dalam kategori aman.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abidin, Z. (2020). Vitalitas Bahasa Komunitas Duanu di Desa Tagaraja, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 5(2), 67–87. https://doi.org/10.47269/gb.v5i2.85
Aras, T. S. (2022a). Inovasi Leksikal Bahasa Sunda di Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap: Kajian Geografi Dialek. Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora, 4(3), 350–361. https://doi.org/10.61296/jkbh.v4i3.68
Aras, T. S. (2022b). Inovasi Leksikal Bahasa Sunda di Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap. Jurnal Budaya Etnika, 6(2), 129–142.
Ariyanti, A., & Sofyan, A. (2021). Vitalitas Bahasa Sunda di Kabupaten Kuningan. Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa, 19(2), 191–204.
Bahasa, B. P. dan P. (2019). Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diambil 22 September 2024, dari https://petabahasa.kemdikbud.go.id/index.php
Budiono, S., Handayani, R., & Winarti, S. (2023). Vitalitas Bahasa Lampung di Pekon Penengahan, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat. Linguistik Indonesia, 41(1), 59–74. https://doi.org/10.26499/li.v41i1.389
Danardhono, S. R. (1994). Menelusuri Bahasa Jawa Dialek Banyumas di Kabupaten Cilacap. Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.
Eberhard, D. M., Simons, G. F., & Fennig, C. (2021). Ethnologue: Languages of the World 24th Edition. SIL International.
Ellyawati, H. C. (2015). Pengaruh Bahasa Jawa Cilacap dan Bahasa Sunda Brebes Terhadap Pencilan Bahasa (Enklave) Sunda di Desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. CULTURE, 2(1), 71–85.
Harahap, N. (2020). Penelitian Kualitatif. Medan: Wal Ashri Publishing.
Harimansyah, G. (2020). Petunjuk Teknis Kajian Vitalitas Bahasa. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Harimansyah, G., Rivai, O. S., Setiawan, D., Solihah, A., Aritonang, B., Susamto, D. A., & Cesarai, D. L. (2017). Pedoman Konservasi dan Revitalisasi Bahasa. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Nugroho, M. (2020). Vitalitas Bahasa Saleman di Negeri Saleman. Ranah, 9(2), 260–271.
Nurjanah, N., Koswara, D., & Santosa, H. (2025). Digitalisasi Materi Ajar Bahasa Sunda: Pendekatan Modern untuk Guru Sekolah Dasar. Kuningan: Goresan Pena.
Nurjanah, N., Sudaryat, Y., Haerudin, D., Srihilmawati, R., & Darajat, D. (2024). Implementation of Merdeka Curriculum for Sundanese Language Subject Towards the Era of Smart Society 5.0. Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation, 4(3), 428–435. https://doi.org/10.35877/454ri.daengku2552
Oktovianny, L. (2022). Vitalitas Bahasa Komering di Kabupaten Oku Timur. Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia, 192–196. https://doi.org/10.51817/kimli.vi.49
Rahmawati, N., Fasya, M., & Sudana, U. (2022). Vitalitas Bahasa Ibu di Ruang Virtual: Studi Sosiolinguistik tentang Pemertahanan Bahasa Sunda di Kanal Youtube Fiksi. Suar Betang, 17(2), 261–278. https://doi.org/10.26499/surbet.v17i2.437
Sobarna, C., Gunardi, G., & Afsari, A. S. (2019). Toponim dalam Upaya Pemertahanan Bahasa Sunda di Wilayah Jawa Tengah: Kasus di Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacaplam Upaya Pemertahanan Bahasa Sunda di Wilayah Jawa Tengah: Kasus di Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap. Makna (Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya), 4(1), 154–173. https://doi.org/10.33558/makna.v4i1.1678
Sudaryat, Y. (2014). Linguistik Umum (Elmuning Basa). Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah UPI Bandung.
Supardo, S. (2000). Status dan Akomodasi Bahasa di Sepanjang Batas Lingulstlk Jawa - Sunda di Kabupaten Cilacap. Humaniora, 12(1), 1–8. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jh.679
Suyanto, S. (2018). Bahasa Sunda sebagai Bahasa Ibu di Provinsi Jawa Tengah: Studi Data Sensus Penduduk 2010. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 13(2), 201–212. https://doi.org/10.14710/nusa.13.2.201-212
Tamrin, Budiono, S., & Nazarudin. (2024). Vitalitas Bahasa Wabo di Kampung Wabo. Linguistik Indonesia, 42(1), 247–270. https://doi.org/10.26499/li.v42i1.558
Thomason, S. G. (2001). Language Contact: An Introduction. Edinburgh: Edinburgh University Press. Ltd.
UNESCO. (2003). Language Vitality and Endangerment. UNESCO Ad Hoc Expert Group on Endangered Languages.
Vidiyanti, M. O. (2016). Vitalitas Bahasa Using Banyuwangi Berhadapan dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014: Kisah Penyudutan Bahasa Using Banyuwangi. Ranah, 5(2), 163–172.
Wagiati, W., Wahya, W., & Riyanto, S. (2017). Vitalitas Bahasa Sunda di Kabupaten Bandung. Litera: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 16(2), 309–317. https://doi.org/10.21831/ltr.v16i2.14357
Wahya. (2005). Inovasi dan Difusi-Geografis Leksikal Bahasa Melayu dan Bahasa Sunda di Perbatasan Bogor-Bekasi: Kajian Geolinguistik. Universitas Padjajaran.
Winarti, S. (2014). Vitalitas Bahasa Bahonsuai Di Desa Bahonsuai Provinsi Sulawesi Tengah. Widyaparwa, 42(1), 61–74.
Wulandari, L. S., & Shomami, A. (2019). Perubahan Wilayah Pakai Bahasa Sunda Dan Bahasa Jawa Di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah (the Sundanese and Javanese Language Usage Area Changes in Cilacap Regency, Central Java). Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa, 17(2), 135–141. https://doi.org/10.26499/metalingua.v17i2.403
DOI: https://doi.org/10.26499/bahasa.v7i1.1331
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Apartemen Suite Metro
Jalan Soekarno Hatta No. 698B, Kelurahan Jatisari - Kecamatan Buahbatu Bandung, Jawa Barat 40286